November 09, 2015

GMO dan Klik

yang nulis Isma Kazee di 2:25 PM
aku itu orangnya gampang-gampang susah untuk dekat sama orang. selain aku bukan orang yang supel, aku itu suka banget underestimate diri sendiri, dan nggak pede. hehe. makanya, lebih sering mendengar, diam, setuju, dan on-nya lama. dengan kondisi yang demikian, tidak dekat dengan per seorangan atau kelompok, aku gampang banget buat move on, tapi kalau sekali hati sudah klik, sering juga GMO alias gagal move on.

jujur ya, sepanjang kehidupanku, aku ngalamin GMO yang sangat dan maha dahsyat ketika tiba di Indonesia sepulang dari hawaii. rasanya, apa-apa rujukannya ke hale manoa, sama suasananya, sekolahnya, semuanya deh. semua kehidupan di hawaii rasanya terbayang selalu dalam ingatan. mau masak, ingat dapur hale manoa. mau beli es krim, ingat bubbies. ngomongin soal dosen, keluarnya kebaikan dosen di uhm. hadeeeh... ini sangat GMO sekali.

makanya setelah pengalaman hawaii itu, setiap selesai program atau kegiatan, aku mudah sekali move on. nggak membekas secara emosional. bahkan kemarin aku sempat bertanya-tanya, kenapa aku kok berbeda gini dari temen-temen yang ikut program? kira-kira nih, jawabannya karena aku pernah merasakan pergulatan emosional yang luar biasa sebelumnya. selain, karena memang aku nggak merasakan klik.

apalagi, pada suatu program, aku sempat terpukul karena dianggap nggak cukup memberikan kontribusi dan mendapat izin untuk membeli souvenir produk program tersebut. duuuh, rasanya aku excluded, tidak diterima, dan nggak ada hak untuk ikut menjadi bagian, apalagi ikut memiliki. siapa gue! hahaha, kasihan. dan nggak tahu kok rasa sedihnya masih saja membekas sampai hari ini. kalimat yang kudengar itu jahat banget! hahaha, GMO-nya kok malah yang menyakitkan gini ya. ah, aku memang lebay.

tapi, aku pernah juga pengalaman, GMO meski hanya beberapa hari kenal dan bertemu. kemarin waktu mau balik ke indonesia dari belanda, aku sempat menangis bombay di airport. ketika akan berpisah dengan ibu kartini. entah kenapa ya, rasanya nggak tega buat ninggalin beliau. nggak tahu karena faktor kedekatan yang bagaimana karena kami baru saling kenal beberapa hari saja. tapi,begitulah adanya. mungkin karena ketulusan si ibu ya, ia menerimaku menumpang di rumahnya dan menjadi tahu tentang keadaannya. aku dianggap sebagai bagian dari keluarganya. dia yang baik dan penyayang. dari sinilah kemudian muncul rasa 'klik' itu.

0 komentar:

 

Isma Kazee Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea